Minggu, 25 Juni 2017

contoh makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya


contoh makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya



makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya,makalah nuzulul quran pdf,sejarah nuzulul qur'an pdf,makalah nuzulul qur'an,pengertian nuzul al-qur'an dan tahapan turunnya,ilmu nuzulul qur'an,nuzulul'qur'an dan pemeliharaannya,pengertian nuzulul qur'an secara singkat,makalah tentang asbabun nuzul


contoh makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya

makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya,makalah nuzulul quran pdf,sejarah nuzulul qur'an pdf,makalah nuzulul qur'an,pengertian nuzul al-qur'an dan tahapan turunnya,ilmu nuzulul qur'an,nuzulul'qur'an dan pemeliharaannya,pengertian nuzulul qur'an secara singkat,makalah tentang asbabun nuzul

contoh makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya


A. Pengertian 
Kata nuzutul Quran yang dalam behasa Indonesia diterjemahkan dengen turunnya Al-Quran, perlu dipahami pengertiannya secara benar, supaya tidak terjadi pemahaman yang keliru. Misalnya timbul anggapan bahwa turunnya Al-Qur’an itu sama dengan turunnya benda-benda yang mempunyai berat jenis (BD) tertentu.
Dalam hubungan penggunaan kata nuzul dan sejenisnya dalam bahasa Arab, Abd. Azhim Az-Zarqani menulis sebagai berikut:


Artinya : Secara bahasa, kata nuzul, dalam penuturan lain diucapkan untuk arti pindahnya sesuatu dari atas ke bawah; terkandung dalam makna nuzul tersebut bergeraknya sesuatu dari arah atas ke bawah.

Pengertian nuzul tersebut tidak patut diberikan untuk maksud nuzul Al-Qur'an. Pengertian tersebut lebih cocok dan lazim dipergunakan untuk hal yang berkenaan dengan tempat dan benda yang mempunyai Benda Jenis (BD) tertentu. Al-Qur'an bukanlah suatu benda yang meinedukan tempat pindah datas ke bawah, baik Al-Qur’an dalam arti kalam nafsi, maupun Al-Qur’an dalam bentuk mengandung kei’jazan itu.
Lebih lanjut Az-Zarqani mengemukakan . "Jika demikian, agaknya penggunaan kata nuzul dalam hal nuzulul Qur'an, dimaksudkan dalam pengertiannya yang majazi. Artinya sebagai suatu ungkapon yang seharusnya tidak dipahami secara harfiyah”.
Kemudian ia menyatakan:


Artinya :
Dan agaknya pengertian majazi bagi nuzulul Quran adalah pemberitahuan mengenai Al-Qur’an dalam semua segi aspeknya.

Dengan ungkapan kata nuzulul Quran seyogyanya tidak menimbulkan gambaran bahwa Al-Quran itu terlempar dari atas ke bawah, melainkan harus dipahami, bahwa AI-Quran telah diberitahukan oleh Allah kepada segenap penghuni langit dian bumi dalam semua segi aspeknya, Kata nuzul dalam pengertiannya yang konvensional tidak berlaku untuk Al-Quran. Kata nuzul, jika dita'wilkan dengan kata i'lam hilanglah arti pindahnya sesuatu dari atas ke bawah. Pemberitahuan Allah mengenai apa kepada siapa yang ia kehendaki tidak terikat oleh arah tertentu atau tempat tertentu. Jika Allah berkehendak memberitahukan atau mengi'lamkan firman-firman-Nya tidaklah harus di atas, Allah tidak mempunyai tempat tertentu


B. Waktu Al-Qur’an diturunkan
a. Al-Qur'an di Lauh Mahfudz.
Dalam beberapa ayat terdapat isyarat bahwa Al-Qur'an itu adalah di Lauh Mahfudz. Sebagaimana frman Allah SWT.


Artinya :
"Padahal Allah mengepung dari mereka (seseorang tidak akan lepas dari kekuasaan-Nya) bahkan yang didustakan mereka itu adalah Al-Qur’an yang mulia, yang tersimpan dalam Lauful Mahfudz”. (Al Buruj: 20-22)

Ketika Al-Qur’an berada di Lauh Mahf'udz tidak diketahui bagaimana keadaannya, kecuali Allah yang mengetahuinya, karena waktu itu Al-Qur'an berada di alam Ghaib, kemudian Allah menampakkan atau menurunkannya ke Baitu Al-Izzah di langit bumi. Secara umum, demikian itu menunjukkan adanya Lauh Mah€p:dz yaitu yang merekam segala qadla dan takdir Allah SWT, swgala sesuatu yang sudah, sedang dian yang akan terjadi atau wrujud di alain semesta ini. Demikian ini merupakan bukti nyata akan keagungan, kehendek dian kebijaksanaan Allah SWT Yang Maha Kuasa.
Jika keberadaan A!-Qur'an di Lauh Mahfudz itu merupakan Qodlo (ketentuan) dari Allah SWT. maka ketika itu Al-Qur'an adanya parsis sama dengan keadaannya sekarang. Namun demikian hakekatnya tidak diketahui, kecuali oleh seorang nabi yang diperlihatkan oleh Allah kepada. Dan segala sesuatu yang terjadi di bumi ini telah tertulis dalam Lauh mahfudz sebagaimana firman Allah SWT.


Artinya : "Tiada satu bencana yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami manciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah". (Al- Hadits : 22)
b. Al-Qur’an dari Lauh Mahfudz diturunkan ke langit Bumi
Berdasarkan kepada beberapa :-ayat dalam AI-Qur'an dian A! Hadits shahih„ maka AI-QuPan itu diturunkan pada suatu malam yang pernah berkah yang dinamakan malam AI Qadar (Lailah AI Qadar) dalam bulan sua Ramadhan. Sebagaimana firman Allah SWT;

Artinya :
Sesungguhnya telah Kami turunkan Al-Qur'an pada malam Al-Qadar (Lailah Al Qadar)".

Dan firman Allah SWT :
Artinya : "Beberapa had yang ditentukan it u ialah bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya ditunrnkan (per,mulaan) AI-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusla dan. penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda antara yang hak dan' yang bathil ".

Dan firman Allah:
Artinya :
Sesungguhnya telah kami turunkan dia (AI-Qur'an) pada satu malam yang penuh berkah, sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang memberl peringatan.

Tiga ayat tersebut di alas menegaskan bahwa AI-Qur'an diturunkan pada suatu malam pada bulan Ramadhan yang dinamakan malam Al Qadar yang penuh berkah. 
Demikian juga berdasarkan beberapa riwayat sebagai berikut: 
Artinya :
Riwayat dari Ibnu Abbas ra berkata : Al Qur'an dipisah dari Adz-Dzikru ke Baitu Al-Izzah di langit bumi kemudian malaikat Jibril membawanya kepada Nabi Muhammad SAW. (RiwayatAl Hakim)

Dan hadits riwayat Ibnu Abbas :
Artinya :
Riwayat dari Ibnu Abbas beikata : Al-Qur'an diturunkan sekaligus ke langit bumi (Baitu Al Izzah) berada di Mawaqe Al Nujum (tempat bintang-bintang dan kemudian Allah menurunkan kepada Rasul-Nya dengan berangsu-angsur

Dalam hadits riwayat Imam Tabrani:

Artinya : 
Riwayat dari Ibnu Abbas r.a. berkata; Al-Qur'an diturunkan poda malam Al-Qadar pada bulan Ramadhan ke langit bumi sekaligus kemudian diturunkan secara berangsur-angsur".
Ketiga riwayat tersebut juga dijelaskan di dalam bahwa ketiganya adaiah shahih sebagaimana dikemukakan oleh Imam As-Suyuthi riwayat dari Ibnu Abbas dimana dia ditanya oleh Athiyah Ibnul Aswad dia berkata : “Dalam hatiku terdapat keraguan tentang firman Allah Ta'ala.
Sedangkan Al-Qur'an ada yang diturunkan pada bulan Syawal, Dzul Qa’adah, Zulhijjah, Muharram, Safar dian bulan Rabi'ul Awwal dan Rabi’ul
Ibnu Abbad menjawab bahwa Al-Qu(an itu diturunknn pada bulan
malam Lailatul Qadar secara sekaligus yang kemudian diturunkan kppada NW)i secara berangsur-angsur di separijang bulan dian hari.
Yang dimaksud dengan Nujum bertahap adalah dituninkan sedikit sedikit dan terpi&-jh-pisah, sebagiannya menjelaskan bagian yaiv, lain dengan fungsi dan kedudiukannya.
Asy Suyuthi mengemukakari bahwa Al Qtjrthuby tolah menukilkan 'v0,qy'--,t ~jma' bahwa turunnya Al-Qur'an secara sekaligus adilah dad Lauhil hk4hft?1!'7 ke Baitul Izzah di langit pertama. Barangkali hikmah / risalah dari 0i adalah untuk menyatakan keagungan Al-qur'an dan kPbr-,,",-mn bagi cw*,vig y;~,t,f'j diturunkannya dengan cara memboritahukan kepada petighuni langit yang 11;jI,"I bahwa kitab yang paling terakhir yang disampaikan kopqda RISLII PPM.49,1) 41,'Ti ummat pilihan sunqguh telsh diambang pintoi dan nir,(-,)yn nkaq
diturunkan kepadianya.
As Suyuthi berpendapat andaikata tidak ada hikmah llahiyah ym~) menyatakan turunnya kepada kimmat spcqra beriahap senuaii d'e,"gan
niscaya akan sampai ke muka bumi secara sekaligus sebagnionarta Nalilyn kdab-kitab yang diturunkan sebelumnya, tetapi karena Allah SWT ryiembod;lkarl antara AI-Quran dan kitab--kftab sebelumnya maka Al--Qtjt'an diitun.111kor) (1,41,1ni dua tahap, turun secara sekaligus kemudian diturunkan secara ho(Allomir sebagai penghormatan terhadap orang yong dituriinkannya.
c. Al-Qur'an diturunkan darl Bait Al Izzah kepada Nabi Muhammad servirn berangsur-angsur
Tahap ketiga tuninnya AI-Qur'an atqtj tahap terakhir ialah timin (1.16 1111qi~ ke bumi (Baitul Izzah) kepada hati Nabi SAW dopqmi peraotanq.ari
JibOl socara berangsur-angstir selama kurang lebih ' 23 tahtin, Sebagaimana firman Allah ',`>VVT :

Artinya
"Sesungguhnya Al Quean diturunkan oleh Tuhan se
mo-'5 8 a at)) oleh Ruh Al Amin (Malaikat Jibfil as) ke dalam hati engkou ya Aftihoo-I supaya kamu membed peringatan ".

Artinya : "Al Quean ini Kaml tuninkan secara beranqsur-ongsur,
tocakan kepada manusia dengan perfahan-lahan don Komi PInjokan di~' secara secMk# NO sedWIT 141 Isra : 106)
Dan firman Allah SWT :




Arlinya : "berkata orang-orang k-afir . sekakqus saja? Begitulah keadaannya, Muhammad SAK9 dengan AI-Qur'an itu, lurus den perfahan-lahan" (Al Furqan : 32)
mengapa AI-Quran fldiP diftlaw!('11) sypaya kami to-tapkan hV;rwt fh~li dan ffigmi bacakan kepodamu dPoCql~
Quran Hadds MadrasahAliyah Kelas I Semester Ganjil
Dikatakan bahwa orang-arang Yahudi dan orang-orang musyrik mencel# Nabi SAW karena diturunkannya AI-qur'an secara terpisah-pisah. Meraka menghendaki agar diturunkannya secara sekatigus. Mereka berkata kepada Nab! SAW ; "Hai ayah Kasimi Mengapa AI-Qur'an tidak ditunrnkan sekaliqus sebagaimana dituntnkannya Taurat kepada Musa ? dari peristiwa itu maka turunlah ayat tersebuk di z,as sebagai bantahan terhadap mereka. Bantahan tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Az 7_arkani mengandung dua pengertian:
a. 8ahwa AI-Qur'an diturunkan kepada Nabi SAW secara berangsur-angsur, dan
b. Kitab Samawi sebeiumnya diturunkan secara sekaligus sebagaimana tetah populer di kalangan Jumhur Ulama bahkan dapat dikatakan lima.
Ayat pertama dian terakhir turun 1) Ayat dian surat pertama
Seperti diterangkan di atas bahwa AI-Qur'an itu diturunkan kopada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur, tidak sekaligus, seiama 22 tahun 2 bulan dian 22 had sehingga lengkapiah isi AI-Qur'an AI-Karim sebanyak 6.236 ayat, 114 surai dian 30 juz. Senantiasa terpelihara autentisitas, keaslian, dian kebenarannya, utuh dian terhimpun dalam AI-Mushaf Asy-Syarif.
Ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ialah ayat 1 sampai dengan 5 dari Surat Al-"Alaq yang kemudian dalam mushaf tercantum dafam surat yang ke-96 dari 114 surat yang terdapat dalam AI-Qur'an. Kelima ayat itu iaiah :


.
Artinya : . ~ . 1. "Bacalah dengan (menysbut) Nama Tuhanmu yang menciptakan".
2. °Dia telah menciptakan manusia dad segumpal darah". 3. "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah".
4. "Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam".
5. "Dia mengajarkan kepada manusia yang tidak dlketahuinya". (QS. AI-Alaq / 96 :1-5)
Lima ayat tersebut di atas diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau sedang menyendiri (berichalwat) di Gua Hire pada malam Jum'at tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahiran beliau, bertepatan dengan 6 Agustus 610 Masehi.
Kolima ayat dalam surat AI-`Alaq ituiah yang merupakan wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan diterimanya wahyu dari Allah SWT tersebut, make sejak seat itu behau dinobatkan menjadi Feasul Allah, Utusan Allah, kepada selunuh umat manusia guna m+anyampaikan risalah-Nya, Tauhid; mengesakan Allah SWT, tiada Tuhan yang patut disembah kECUali Dia, Allah Yang Maha Esa, tidak beranak dian tidak pule diperanakkan, menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil'alamin). Seat itu beiiau berusia 40 tahun 6 buian dian 8 hari menurut kalender Qamar'ryah atau 33 tahun 3 bulan den 8 had menurut perhitungan tahun Syamsiyah.
Maiam turunnya AI-Qur'an untuk pertama kali itu merupakan maiam yang penuh bprkah (Lailah Mubarakah) dian selaagai maiam kemuliaan (Laifatui Qadar) sepert6 yang diterangkan daiam AI-Qur'an :


Qur'an Hadits Madrasah Aliyah Kelas 1 Semester Ganjii
. __r,.a hnranYSlapa yang menj,• / ,~h
,/Tencang turunnya A1 Quran itu, Tuhan menjelaslcan dalam A1 Qitran.



Dan sesungguhnya A1 Quran ilu benar-henar diturunkan oleh Tuh(7n semesta alan:. Dibawa lurun oleh Ruhul amin. Ke dalam h4mu (Muhanvnad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang mentberi peringatan. Dengan bahasa Arab yan;,, jdia.r (QS 26: 192 - 195).



Katakanlah, Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan A1 Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, tuttuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) (QS 16: 102).



Kitab (ini) diturunkan dari Allah Yang Maha Pcrkusa lagi :">frha Bijak
sana (QS 45: 2). 


Dan jika kamu (tetap) dalam kcraguan tentang (A1 Quran) yang Kami wahyukan kepada hamba h'ami (Muhammad) buatlah satu surat (.saja) yang seperti A1 Quran itu (QS 2 : 23).


Katakanlah, bcarangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril it,, telah menurunkannya jAl Quran) Ice dalam hatimu dengan seizin Allah. Membenarkan kitab-kitab yang sebelunuiya, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-nrang beriman (QS 2 : 97).
Inilah ayat-ayat yang mengatakan bahwa Al Quran itu adalah perkataan Allah dengan bahasa Arab. Jibrillah yang menurunkannya ke dalani hau Rasulullah SAW. Turun di sini bukan berarti turun yang pertama kali ke langit dunia. Yang dimaksud di sini ialah turun dengut cara berangsur-angsur Ta'bir lafaz ini menunjukkantanzil bukan inzal. Dim aksud dengan inzali ialah turun dengan cara berangsur-angsur. Ahli-ahli bahasa membedakan antara inzal dengan tanzil. Tanzii ialah diturunkan bercerai-berai sedangkan inzal itu berbentuk umum.
Turunnya A1 Quran itu dengan cara berangsur-angsur dalam masa dua puluh tiga tahun. Tiga.l;dias tahun di antaranya diturunkan di mekah menurut pendapat yang terkuat. Dan sepuluh tahun di Medinah. Turunnya itu bercerai-berai. Hal ini berdasarkan firman Tuhan yang berbunyi.

Dan A1 Quran i:u telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakan pc!lahan-lahan kepada umnwt manusia dan Kami menurunkan sebagian derri sebagian (QS 17: 106).
Artinya Kami tu:runkan tidak sekaligus, agar supaya Nabi dapat membacakan kepada orang lain dengan pdian-pelan. Diturunkan itu ada kaitannya dengan kejadian-kejadian dan persitiwa-peristiwa yang terjadi. Adapun kitab-kitab langit lainnya itu, seperti Taurat, Injil, dan Zabur itu turunnya sekaligus, bukan sebagian demi se:bagian. Hal ini berdasarkan firman Tuhan yang berbunyi.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : contoh makalah Pengertian Nuzulul Qur’an dan Waktu Turunnya

0 komentar:

Posting Komentar